Senin, 31 Agustus 2015

Upacara Adat Srumbung Mojo

Upacara Adat Srumbung Mojo Pacitan (Foto: Wema)

Upacara adat Srumbung Mojo berlangsung di dusun Mojo desa Punung kecamatan Punung kabupaten Pacitan. Dinamai dusun Mojo karena dahulu di tempat ini banyak dijumpai pohon buah Mojo.

Upacara adar Srumbung Mojo berpijak dari cerita rakyat yang berkembang di masyarakat setempat. Cerita tersebut berkisah antara Kyai Santri dan Dewi Ratri. Alkisah, Dewi Ratri berguru pada Kyai Santri, salah satunya tentang alat musik Gender (salah satu perangkat gamelan). Ada kabar yang berhembus terkait kedekatan Kyai Santri dan Dewi Ratri. Dalam kabar tersebut, Dewi Ratri dinyatakan berselingkuh dengan Kyai Santri. Kabar tak sedap itu sampailah ke telinga suami Dewi Ratri. Terbakar cemburu, emosi suami Dewi Ratri memuncak dan akhirnya membunuh Kyai Santri. Sebelum ajalnya datang, Kyai Santri berujar jika darah yang menetes dari tubuhnya berwarna putih, maka dia tidak bersalah.

Benar saja, darah yang keluar dari tubuh Kyai Santri berwarna putih. Akhirnya, suami Dewi Ratri percaya akan kesetiaan istrinya. Dia pun menyesal atas apa yang diperbuatnya secara tergesa-gesa. Jasad Kyai Santri dimakamkan dan dikenal dengan nama Srumbung Mojo. Konon, Srumbung Mojo merupakan sebuah tempat yang dipercaya memberikan tuah, sehingga sampai saat ini masih ada warga yangn datang untuk nyadran (bersih kubur) dan nguari ujar (menunaikan nadzar/janji). [PK]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar