Jumat, 07 Agustus 2015

Tari Kasomber

Bapak Edi Suwito bersama para penari Kasomber di SMA Negeri 1 Ngadirojo

Tari adalah hasil karya seni yang lahir dari sebuah inspirasi. Inspirasi yang mendasari lahirnya sebuah tari dapat berasal dari keindahan alam, kondisi sosial masyarakat atau bahkan hanya merupakan perwujudan dari fantasi sang koreografer. Tari lahir dengan sebuah pesan yang akan disampaikan melalui gerak, dinamika, kostum dan syair pengiring tarian tersebut.

Adalah tari Kasomber, sebuah tari yang beraroma Tanah Garam dan bercerita tentang sebuah aktivitas para perempuan dalam mencari air ke sumber air terdekat. Aktivitas ini dilakukan umumnya pada saat musim kemarau yang tak kunjung usai. Hujan yang tak juga datang menjadi penyebab keringnya sumur-sumur di rumah warga, bahkan mungkin akan menyebabkan kekeringan pada lahan-lahan pertanian. Seperti sebuah kabar yang dirilis Portal Berita Pacitan tentang kekeringan yang melanda lahan pertanian di beberapakabupaten di Jawa Timur.

Air adalah salah satu sumber kehidupan, namun air juga dapat menjadi akhir cerita kehidupan. Dalam jumlah yang cukup, air menjadi sarana untuk hidup karena setiap makhluk hidup memerlukan air. Manusia memerlukan air untuk memenuhi nutrisi dan beberapa aktivitas yang terkait dengan salinitas hidup. Namun air juga dapat menjadi akhir sebuah kehidupan. Saat Tuhan murka dan menjadikan air sebagai sarana, maka manusia sungguh tidak beraya. Tsunami Aceh menjadi bukti air sangat perkasa meluluhlantakkan peradaban manusia.

Bagaiamanapun, air adalah sebuah kebutuhan mendasar dari manusia, sehingga jika kemarau panjang datang, manusia harus mencarinya. Zaman dahulu, pompa air adalah piranti yang begitu mahal, sehingga manusia menggunakan tenaga yang dianugerahkan kepadanya untuk memenuhi kebutuhannya. Para lelaki dan perempuan saling bergotong-royong untuk mencaari air di sumber-sumber air yang masih terus mengeluarkan air.

Tari Kasomber merupakan protret kegiatan para wanita untuk mencari air saat kemarau. Dengan menggunakan gentong, para wanita ini berjalan untuk mencari air ke sumber air dan membawanya ke rumah. Seperti tarian lain yang berasal dari Madura, tarian ini bercirikan musik yang sangat dinamis dengan gerak yang cepat. Warna kostum yang mencolok menjadi ciri khas lain dari sebuah pementasan tarian Madura.

Tari Kasomber bercerita tentang upaya manusia dalam menyelesaikan masalah. Air yang sudah tak lagi ada di rumah diselesaikan dengan pergi ke sumber air, membawa wadah, lalu mengambil air dan dibawanya ke rumah. Inilah fungsi otak yang diberikan Tuhan kepada kita, untuk berpikir dan menyelesaikan masalah yang diberikan Tuhan sebagai sebuah cobaan. Semoga kita dapat terus memberdayakan otak kita dalam  menggapai cita-cita positif dan mampu bermanfaat bagi masyarakat. [PK]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar