Jumat, 14 Agustus 2015

Tarian dan Kecerdasan



Tarian dan kecerdasan adalah anugerah Tuhan. Tarian hadir sebagai sebuah keindahan, lewat gerakan yang meliuk untu berucap tentang sebuah makna. Tarian anugerah yang dicontohkan alam, seperti cumbuan sepasang cendrawasih atau sekedar lambaian nyiur di tepi pantai. Tarian memang sebuah keindahan. Kehidupan juga bagai sebuah tarian, sebuah tarian perjalanan, sesaat naik meninggi, sesaat datar, lalu jatuh atau hanya berbelok arah. Kecerdasan juga anugerah Tuhan, dia hadir sebagai modal untuk setiap insan dalam mengarungi kehidupan.

Tarian dan kecerdasan, apakah keduanya berhubungan?
Dalam kajian Howard Gardner, proses mencipta dan menyajikan tarian dimasukkan dalam contoh sebuah tipe kecerdasan, yaitu kecerdasan kinestetis. Kecerdasan ini terkait dengan kemampuan seseorang untuk mengharmoniskan pikiran dengan gerakan-gerakan yang dihasilkan. Ibu Adi Peni, salah satu ujung tombak Sanggar Edi Peni Pacitan meng-aamiin-i pandangan Profesor bidang psikologi ini. Menurut beliau, menari memang sebuah totalitas karya, di mana tidak hanya sekedar olahraga, namun juga diperlukan olahpikir dan olahrasa.


Lebih jauh, Ibu tiga anak ini menyampaikan tentang ketiga komponen dasar dalam menari. Olahraga diperlukan dalam sebuah proses menari, sebuah tarian disajikan dengan gerakan yang merupakan representasi pesan yang akan disampaikan kepada penonton, sehingga dapat dikatakan bahwa menari merupakan satu bentuk dari olahraga. Di beberapa kompetisi olahraga multieven, beberapa jenis tari masuk dalam cabang olahraga yang memperebutkan medali, sebut saja salsa atau senam artistik.

Dalam neyajikan sebuah tarian, diperlukan juga olahpikir dan olahrasa. Olah pikir berkaitan daya imajinasi dan daya ingat seorang koreografer dan penari. Tarian adalah karya seni yang tentunya mempuyai pesan yang akan disampaikan kepada penontonnya, seperti drama atau lagu. Daya imajinasi diperlukan untuk memgejawantah cerita dalam pesan ke dalam gerakan-gerakan indah sepanjang pementasan. Gerakan dan gesture penari bukan tanpa maksud, melainkan sedang menyampaikan pesan dari tarian yang disajikan.

Olahrasa dikaitkan dengan kecerdasan musik seseorang. Komponen musik sangat berperan dalam menetukan dinamika sebuah tari. Rasa yang tepat dapat menginterpretasikan gerakan dan musik menjadi salah satu faktor keberhasilan sebuah pementasan. Tarian dan kecerdasan adalah dua hal yang saling terkait. Sebagai anugerah Tuhan, sudah sepantasnyalah manusia mensyukuri dan mengembangkannya. [PK]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar