Minggu, 30 Agustus 2015

Upacara Adat Jemblung Somopuro

Kesenian Wayang Jemblung (Foto: Trasmara)

Upacara adat Jemblung Somopuro adalah tradisi yang dilakukan pada saat-saat tertentu di desa Bungur kecamatan Tulakan kabupaten Pacitan. Upacara ini dilakukan untuk mengenang seniman jemblung yang bertapa di Gua Somopuro.

Gua Somopuro, Tulakan, Pacitan (Foto: Miranti)

Jemblung adalah sebuah sarana dakwah Islam yang dibawa dari Banyumas, Jawa Tengah. Proses dakwah makin menyebar dan meluas, sehingga jemblung akhirnya sampai di daerah Pacitan, Ponorogo, Kediri dan Blitar. Jemblung merupakan seni teater tutur. Dalam satu pementasan, kesenian jemblung melibatkan empat hingga lima seniman/seniwati, umumnya satu wanita dan sisanya laki-laki. Kesenian jemblung tidak menggunakan gamelan atau alat musik lain, sehingga murni mengandalkan kemampuan tutur para pemainnya, baik dalam percakapan maupun untuk suara latar. Inilah yang menjadikan kesenian ini unik, dari suara 4-5 pemainnya bisa menghasilkan seluruh tokoh dan suara latar yang disajikan dalam sebuah pementasan.

Wayang Jemblung Khas Banyumas (Foto: Stefanus)


Semangat seniman jemblung dalam menyebarkan ajaran Islam inilah yang diperingati dalam upacara adat. Diharapkan, generasi penerus bangsa mampu mempunyai semangat yang pantang menyerah dalam berkarya dan berbakti pada nusa dan bangsa. [PK]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar