Kamis, 11 Juni 2015

Tari Zapin, Tari Melayu Sarat Ilmu

Penari Zapin Berpose bersama Guru Pembimbing

Pagelaran acara pelepasan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan yang diselenggarakan pada 11 Juni 2015 dengan mengambil tajuk acara "Tutup Warsa Siswa Kelas IX" berlangsung meriah. Sanggar Edi Peni yang merupakan rekanan dalam pembinaan seni dan budaya di sekolah yang terletak di desa Cokrokembang, Kec. Ngadirojo ini tampil all out. Membuka serangkaian acara adalah tim musik tradisional, yang pada kesempatan lalu menjadi Juara FLSSN Pacitan dan melaju ke Provinsi Jawa Timur, tampil apik didampingi sang pelatih, Bapak M. Kasim dan Bapak Sapto Haryono. Tim musik tradisional ini mengiringi para sinden modern yang jumlahnya tak kurang dari 20 anak,

Tim Sinden Modern yang sedang mendendangkan lagu

Tim Musik Tradisional SMPN 1 Ngadirojo

Sajian dilanjutkan dengan penampilan tari, menyanyi solo dan vocal group secara bergantian. Dalam kesempatan ini, Sanggar Edi Peni memamerkan tiga buah tari yang membuat hadirin serasa diajak keliling Indonesia. Tari Remo membuat acara gumregah dengan gaya Jawa Timur-an, sedangkan Tari Topeng Wonocaki mempertontonkan gaya lincah ala Mataram-an. Tari ketiga membuat hadirin serasa terbang ke ranah melayu dengan penampilan Tari Zapin.

Aksi Panggung Penari Zafin Sanggar Edi Peni - SMPN 1 Ngadirojo, Pacitan

Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.

Aksi Panggung Penari Zapin Sanggar Edi Peni di Acara Pelepasan Siswa Kelas IX SMPN 1 Ngadirojo


Gerak indah Penari Zapin Sanggar Edi Peni Lorok Pacitan

Zapin mempertontonkan gerak kaki cepat mengikuti hentakan pukulan pada gendang kecil yang disebut marwas. Harmoni ritmik instrumennya semakin merdu dengan alat musik petik gambus. Karena mendapat pengaruh dari Arab, tarian ini memang terasa bersifat edukatif tanpa menghilangkan sisi hiburan. Ada sisipan pesan agama dalam syair lagunya. Biasanya dalam tariannya dikisahkan keseharian hidup masyarakat melayu seperti gerak meniti batang, pinang kotai, pusar belanak dan lainnya. Anda akan melihat gerak pembuka tariannya berupa gerak membentuk huruf alif (huruf bahasa Arab) yang melambangkan keagungan Tuhan. [PK]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar