Sabtu, 25 Juli 2015

Tarian dan Tuhan

Burung merak jantan (Sumber: Verses of Universe)

Tarian dan Tuhan adalah dua kata yang punya arti berbeda. Kata tarian dibentuk dari kata dasar tari yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai  gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya). Sedangkan Tuhan dalam KBBI didefinisikan sebagai sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dan sebagainya. Kedua kata ini memang mempunyai makna yang berbeda, lalu apa hubungan keduanya?

Tahukah Anda bahwa tarian adalah mahakarya Tuhan yang abadi?
Banyak tokoh dan ahli tari yang menyatakan makna dari tari adalah hasil ciptaan manusia yang merupakan ekspresi jiwa yang tertuang dalam gerakan. Hawkins (1990) menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta. Namun, sadarkah kita bahwa pencipta tarian sesungguhnya adalah Tuhan Yang Mahakuasa?

Mari kita lihat tarian-tarian tersohor yang pernah ada. Tarian tersebut sebenarnya merupakan pengejawantahan alam oleh para seniman. Nyiur yang melambai, ombak yang bergulung-gulung bahkan matahari yang terbenam dapat menjadi sumber inspirasi lahirnya sebuah tari. Maka, sebenarnya manusia, dalam hal ini adalah para seniman dan koreografer, hanya menata apa yang telah dicipta Tuhan ke dalam sebuah alur gerak dan menamainya dengan sebuah tajuk.

Salah satu tokoh besar tari di Indonesia, Bagong Kussudiardja, yang menciptakan banyak tarian juga terinspirasi dari alam. Mendiang ayah dari seniman Butet Kartaradjasa ini menelurkan banyak tarian, salah satunya tari merak. Selain beliau, tari merak banyak dieksplorasi oleh seniman-seniman nusantara  bahkan mancanegara. Jika kita menyempatkan diri untuk berselancar di dunia maya, maka kita akan banyak menemukan variasi tari merak dari berbagai belahan bumi. Hal ini menjadi bukti konkrit bahwa sebenarnya, Tuhan-lah yang menciptakan tarian, manusia hanya menata dan menyajikan ulang.

Burung Merak merupakan burung yang dianugerahi bulu yang indah. Dalam sistem pengelompokan makhluk hidup, burung ini dimasukkan dalam ordo Galliformes. Bulunya yang menawan dan panjang menjadi daya tarik yang istimewa. Selain pesona bulunya, merak secara alami juga diciptakan dengan kemampuan menari. Dalam studi Etologi, ilmu tentang perilaku makhluk hidup, merak memiliki ritual menari dalam proses perkawinannya. Merak jantan memiliki bulu ekor yang lebih panjang dan lebih indah daripada merak betina. Pada saat musim kawin, bulu ekor ini akan dimekarkan dengan gerakan-gerakan tertentu dengan tujuan agar si merak betina tertarik kepada si jantan. Makin indah bulu dan tariannya, makin besar kemungkinan si merak betina tertarik kepadanya.

Burung merak jantan sedang menari di depan merak betina (Sumber: Verses of Universe)

Tuhan memang menciptakan alam dan segala isinya penuh dengan pengetahuan. Manusia dituntut untuk mampu membaca tanda-tanda tersebut agar dapat menjadikannya lebih dekat dengan Tuhan Sang Pencipta. Semoga alam mengajari kita untuk bersyukur atas segala nikmat dari Tuhan. [PK]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar