Tim Penabuh Gamelan SMP 1 Ngadirojo - Sanggar Edi Peni Pacitan |
...
Gamelan Jawa merupakan bentuk harmonisasi seperangkat alat musik yang
menghasilkan nada-nada indah dan digunakan untuk mengiringi gending, wayang,
ketoprak dan tarian. Sebagai sebuah ansambel musik, gamelan memiliki banyak
komponen, pada bagian ini, kita akan membahas tentang macam-macam anggota alat
musik yang menjadi komponen gamelan.
Gamelan Jawa adalah musik dengan nada pentatonis. Satu permainan
gamelan komplit terdiri dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog.
Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan
perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7
[C+ D E- F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar. Komposisi musik
gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yaitu terdiri dari beberapa putaran
dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan
dalam unit yang terdiri dari 4 nada.
Perangkat Gamelan Jawa (Sumber: Zainbe) |
Berikut perangkat gamelan Jawa:
GONG
Gong mengacu pada alat musik yang digantung dengan posisi vertikal
dengan ukuran sedang maupun besar. Gong dimainkan dengan cara ditabuh pada pencu (bagian bundar di tengahnya)
dengan tabuh yang dilapisi dengan kain. Gong umumnya merupakan tanda awal dan
akhir dari gending. Gong sendiri dibedakan atas (1) Gong Ageng dan (2) Gong
Suwukan.
Gong Ageng merupakan gong yang berukuran besar dengan fungsi untuk
menandai permulaan dan akhir kelompok lagu dasar. Gong Suwukan merupakan gong
yang berukuran sedang, gong jenis ini ditabuh sebagai tanda akhir dari sebuah
gending yang berstruktur pendek, misalnya srepegan, lancaran dan sampak.
BONANG
Merupakan satu set alat musik yang terdiri atas 10-14 gong-gong kecil.
Bonang disusun dengan posisi horizontal dalam dua deretan yang diletakkan di
atas tali yang direntangkan pada bingkai kayu. Dikenal bonang barung dan bonang
penerus dalam perangkat gamelan.
Bonang barung berukuran sedang yang memiliki wilayah oktaf tengah
hingga tinggi. Pola nada yang dihasilkan bertugas sebagai antisipasi nada-nada
lanjutan, penuntun instrumen-instrumen lain, kecuali pada tabuhan
imbal-imbalan. Sedangkan bonang penerus merupakan bonang yang berukuran kecil
dengan wilayah oktaf tinggi. Bonang penerus dimainkan dengan pola kecepatan
lebih tinggi daripada bonang barung, dan biasanya dimainkan pada pola lagu
jalin-menjalin.
CELEMPUNG
Celempung merupakan Instrumen kawat yang dipetik, dibingkai pada
semacam gerobogan (juga berfungsi sebagai resonator), memiliki dua pasang kaki,
kaki muka lebih tinggi dari sepasang kaki
belakang, memiliki tiga-belas pasang kawat yang ditegangkan antara paku untuk
melaras (di atas) dan paku-paku kecil (di bawah). Terdapat kepingan metal di atas
gerobogan berfungsi sebagai jembatan pemisah kawat, alat musik ini bertugas
untuk merangkai pola pola lagu.
GAMBANG
Instrumen ini terbuat dari bilah–bilah kayu dibingkai pada gerobogan
yang juga berfungsi sebagai resonator. Gambang berbilah 17 sampai 20 bilah,
wilayah gambang mencakup dua oktaf atau lebih. Gambang dimainkan dengan tabuh
berbentuk bundar dengan tangkai panjang biasanya dari tanduk. Instrumen ini berfungsi
memainkan gembyangan dalam gaya pola-pola lagu dengan ketukan ajeg juga dapat
memainkan beberapa macam ornamentasi lagu dan ritme, seperti permainan dua nada
dipisahkan oleh dua bilah, atau permainan dua nada dipisahkan oleh enam bilah,
dan pola lagu dengan ritme–ritme sinkopasi.
GENDER
Gender merupakan bilah-bilah metal yang ditegangkan dengan tali di
atas bumbung bumbung resonator. Dimainkan dengan tabuh berbentuk bulat (dilingkari
lapisan kain) dengan tangkai pendek. terdapat dua jenis gender Gender Barung
dan Gender Penerus.
Gender Barung berukuran besar, beroktaf rendah sampai tengah. Salah
satu dari instrumen pemuka, bermain dalam pola lagu berketukan ajeg (cengkok)
yang dapat menciptakan tekstur sonoritas yang tebal dan menguatkan rasa pathet
gendhing.
Gender Penerus berukuran kecil, beroktaf tengah sampai tinggi.
Meskipun instrumen mi tidak harus ada dalam ansambel, kehadirannya menambah
kekayaan tekstur gamelan. Gender ini memainkan lagunya dalam pola lagu ketukan
ajeg dan cepat.
KEMPUL
Gong berukuran kecil yang digantung. Kempul menandai aksen-aksen penting
dalam kalimat lagu gending. dalam hubungannya dengan lagu gendhing, kempul bisa
memainkan nada yang sama dengan nada balungan; kadang-kadang kempul mendahului
nada balungan berikutnya; kadang-kadang ia memainkan nada yang membentuk
interval kempyung dengan nada balungan, untuk menegaskan rasa pathet.
GENDANG
Instrument bersisi dua yang tidak simetris dengan sisi kulitnya
ditegangkan dengan tali dan kulit atau rotan ditata dalam bentuk ‘Y.’ benfungsi
menentukan irama dan tempo (menjaga keajegan tempo, menuntun peralihan ke tempo
yang cepat atau lambat, dan menghentikan tabuhan gending (suwuk). selain itu
untuk gamelan iringan tari-tarian dan pertunjukan wayang kendhang juga
menginingi gerakan penari atau wayang. Berdasarkan atas ukuran dan fungsinya,
terdapat empat macam gendang yaitu gendang ageng, gendang wayangan, gendang
ciblon, dan gendang ketipung.
KENONG
Kenong merupakan satu set
instrumen jenis gong berposisi horisontal, ditumpangkan pada tali yang
ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam memberi batasan struktur suatu gendhing,
kenong adalah instrumen kedua yang paling penting setelah gong. Kenong membagi
gongan menjadi dua atau empat kalimat kalimat kenong, atau kenongan. disamping
itu nada kenong juga memiliki hubungan dengan lagu gending, yang boleh sama
dengan nada balungan ataupun mendahuluinya atau ia dapat memainkan nada
berjarak satu kempyung dengan nada balungan, untuk mendukung rasa pathet.
REBAB
Alat Musik berkawat-gesek dengan dua kawat ditegangkan pada selajur
kayu dengan badan berbentuk hati ditutup dengan membran (kulit tipis) dari
babad sapi. Instument ini termasuk salah satu bagian dari instrumen pemuka yang
diakui sebagai pemimpin lagu dalam ansambel, terutama dalam gaya tabuhan lirih.
memainkan lagu pembuka gendhing, menentukan gendhing, laras, dan pathet yang
akan dimainkan. alur lagu rebab memberi petunjuk yang jelas jalan alur lagu
gendhing.
SARON
Saron berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah (satu oktaf atau
satu oktaf dan satu nada) ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi
sebagai resonator.ditabuh dengan tabuh dibuat dari kayu atau tanduk (yang akhir
ini untuk peking). Saron sendiri terbagi menjadi 3 jenis sesuai ukuran dan
fungsi masing-masing
Saron Demung: Instrument berukuran besar dan beroktaf tengah.
memainkan balungan gendhing dalam wilayahnya yang terbatas. satu perangkat
gamelan mempunyai satu atau dua demung. Tetapi ada gamelan di kraton yang mempunyai
lebih dari dua demung.
Saron Barung: berukuran sedang dan beroktaf tinggi, juga memainkan
balungan dalam wilayahnya yang terbatas. suatu perangkat gamelan bisa mempunyai
saron wayangan yang berbilah sembilan. saron ini dimainkan khususnya untuk ansambel
mengiringi pertunjukan wayang.
Saron Peking (Penerus): ukuran paling kecil dan beroktaf paling
tinggi. memainkan tabuhan rangkap dua atau rangkap empat lagu balungan. peking
juga berusaha menguraikan lagu balungan dalam konteks lagu gendhing.
SLENTHEM
Instrumen ini termasuk keluarga gender ketika kita lihat dari
kontruksinya, sering dinamakan gender panembung. Tetapi slenthem mempunyai
bilah sebanyak bilah saron, beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen
saron. memainkan lagu balungan dalam wilayahnya yang terbatas.
SULING
Suling/seruling terbuat dari bambu dan termasuk dalam kategori alat
musik tiup. memainkan instrument dalam pola-pola lagu bergaya bebas metris.
dimainkan secara bergantian, biasanya pada waktu lagunya mendekati akhiran
kalimat. tetapi kadang–kadang pemain suling juga memainkan lagu lagu pendek di
permulaan atau di tengah kalimat lagu.
Kumpulan instrumen-instrumen inilah yang menghasilkan harmonisasi indahnya
lantunan lagu-lagu Jawa.
Bersambung... [PK]
Sumber : Zainbe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar