Apa yang ada
di benak Anda saat seseorang mengucapkan kata “gongseng”? Mungkin ada di antara
Anda yang belum pernah mendengarnya, atau ada sebagian dari Anda yang mengira
itu sejenis olahan daging kambing, sebangsa tongseng. Edisi kali ini, blog
sanggar Edi Peni Pacitan akan sedikit membahas tentang gongseng.
Jika Anda
gemar bahasa atau bahkan ahli bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan
tempat rujukan ketika Anda menemui kata-kata dalam bahasa Indonesia yang belum
diketahui artinya. Dalam KKBI online,
kata gongseng
diartikan sebagai sangrai, maka jika gongseng berada dalam bentuk kata
kerja menggongseng akan berarti menyangrai atau proses menggoreng
tanpa minyak. Namun, bukan gongseng ini yang akan kita bahas.
Dalam dunia
tari, gongseng adalah sebuah properti yang berupa seperti gelang kaki
dengan dilengkapi genta-genta (lonceng-lonceng) yang berukuran kecil. Gongseng
umumnya dipakai di kaki kanan. Gongseng identik dengan tarian-tarian dinamis
dari daerah Jawa Timur, misalnya Tari Remo. Di luar negeri, India misalnya,
gongseng juga dipakai dalam tarian-tarian dinamis. Dalam film Mohabbatein yang dibintangi Shakhrukh Khan menyertakan nyayian (yang
tentunya diiringi oleh tarian) dengan menyambil tema bunyi gelang kaki yaitu
lagu pairon mein bandhan hai.
Dalam tata
busana, setiap detail busana maupun asesoris yang dipakai seorang penari akan
memiliki fungsi dan citra masing-masing, demikian pula dengan gongseng. Gongseng berfungsi untuk mengatur dan mengikuti
tempo pada iringan musik sesuai dengan gerak tari yang dilakukan. Penggunaanya
adalah dengan menghentakkan tumit maupun gejug kaki kanan sehingga dapat
menghasilkan suara ”cring cring”. Peranan penting gongseng akan berjalan sesuai
fungsinya ketika pelaku gongseng (penari) mampu menjalankan, mengontrol dan
menyesuaikannya dengan baik.
Cahyo Sandhidea menyampaikan bahwa bunyi yang tercipta dari genta pada gongseng
merupakan konsekuensi peristiwa karena respon gerak. Bunyi genta menjadi
perantara spiritual sebagai bentuk pengendalian dan kontrol diri menuju sebuah
keharmonisan dinamika irama hidup yang hakiki.
Gongseng minangko pratandho mring janmo, sumbering suoro..
Kanggo sarono kasalarasan among rogo... [PK]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar