Penampilan Penari Panjidoran Sanggar Edi Peni di MTF 2006 |
Tari Panjirodan merupakan taria
kreasi Raff Dance Company. Salah satu ciri tarian ini adalah adanya akulturasi
dengan kesenian Islam, karena masuknya musik hadrah sebagai pengiring tarian.
Hadrah merupakan musik yang menyenandungkan tentang keagungan Tuhan serta tugas
Nabi Muhammad sebagai penyeru kepada umat manusia. Sanggar Edi Peni Pacitan
membawakan tari Panjidoran ini pada tahun 2005-2006. Tari Panjidoran
mengantarkan Sanggar Edi Peni Pacitan untuk tampil di Majapahit Travel Fair
(MTF) 2006 di Surabaya.
Di Kulon Progo, DI Yogyakarta,
berkembang kesenian Panjidor yang mungkin menjadi induk dari tari Panjidoran
ini. Kesenian Panjidor di Kulon Progo juga dikenal dengan nama Panjidur.
Kesenian ini merupakan seni komunal yang memadukan tari dan musik. Penarinya
umumnya adalah laki-laki yang berdandan ala prajurit atau militer, sedangkan
musiknya adalah tetabuhan hadrah yang rampak.
Penampilan Penari Panjidoran Sanggar Edi Peni di MTF 2006 |
Dalam kesenian Panjidor di Kulon
Progo, dua tokoh sentral yang diperankan adalah Umarmaya dan Umarmadi. Keduanya
merupakan tokoh yang diambil dari Babad Menak. Umarmaya adalah raja, sedangkan
Umarmadi adalah patih di kerajaan Menak. Umarmadi umumnya ditampilkan sebagai
tokoh yang jenaka berperut buncit.
Penampilan Penari Panjidoran Sanggar Edi Peni di MTF 2006 |
Konon, kesenian Panjidor diadopsi
dari kisah heroik dari tanah Persia yang mengisahkan Wong Agung Jayeng Rana
(Amir Hamzah) dalam menyebarkan agama Islam. Kesenian Panjidor sendiri mulai
berkembang pasca kemerdekaan dan masih lestari hingga saat ini. Jika
ditampilkan dalam jalinan cerita yang utuh, kesenian Panjidor memakan waktu
pentas semalam suntuk. [PK]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar