Sabtu, 26 September 2015

Panjidoran

Penampilan Penari Panjidoran Sanggar Edi Peni di MTF 2006


Tari Panjirodan merupakan taria kreasi Raff Dance Company. Salah satu ciri tarian ini adalah adanya akulturasi dengan kesenian Islam, karena masuknya musik hadrah sebagai pengiring tarian. Hadrah merupakan musik yang menyenandungkan tentang keagungan Tuhan serta tugas Nabi Muhammad sebagai penyeru kepada umat manusia. Sanggar Edi Peni Pacitan membawakan tari Panjidoran ini pada tahun 2005-2006. Tari Panjidoran mengantarkan Sanggar Edi Peni Pacitan untuk tampil di Majapahit Travel Fair (MTF) 2006 di Surabaya.

Di Kulon Progo, DI Yogyakarta, berkembang kesenian Panjidor yang mungkin menjadi induk dari tari Panjidoran ini. Kesenian Panjidor di Kulon Progo juga dikenal dengan nama Panjidur. Kesenian ini merupakan seni komunal yang memadukan tari dan musik. Penarinya umumnya adalah laki-laki yang berdandan ala prajurit atau militer, sedangkan musiknya adalah tetabuhan hadrah yang rampak.

Penampilan Penari Panjidoran Sanggar Edi Peni di MTF 2006
Dalam kesenian Panjidor di Kulon Progo, dua tokoh sentral yang diperankan adalah Umarmaya dan Umarmadi. Keduanya merupakan tokoh yang diambil dari Babad Menak. Umarmaya adalah raja, sedangkan Umarmadi adalah patih di kerajaan Menak. Umarmadi umumnya ditampilkan sebagai tokoh yang jenaka berperut buncit.


Penampilan Penari Panjidoran Sanggar Edi Peni di MTF 2006
Konon, kesenian Panjidor diadopsi dari kisah heroik dari tanah Persia yang mengisahkan Wong Agung Jayeng Rana (Amir Hamzah) dalam menyebarkan agama Islam. Kesenian Panjidor sendiri mulai berkembang pasca kemerdekaan dan masih lestari hingga saat ini. Jika ditampilkan dalam jalinan cerita yang utuh, kesenian Panjidor memakan waktu pentas semalam suntuk. [PK]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar