Rabu, 06 Januari 2016

Bangau dan Sebuah Sejarah


Tari Bangau Sanggar Edi Peni Pacitan

Bangau adalah golongan burung yang  berukuran besar, berkaki panjang, berleher panjang, dan mempunyai paruh yang besar, kuat dan tebal. Hewan ini memakan ikan kecil, katak, atau serangga air. Bangau memiliki warna bulu yang putih seakan melambangkan kesucian di atas rawa atau persawahan yang tiap hari ia pijaki. Bangau adalah sosok burung yang berwibawa dan penuh kebanggaan.

Kesucian dan dan kewibawaan inilah yang mungkin menjadi inspirasi lahirnya sebuah tari, tari bangau. Tarian ini adalah tari yang begitu bersejarah bagi Sanggar Edi Peni Pacitan, pasalnya tarian ini menjadi karya pertama bagi sanggar yang berlokasi di selatan Kantor Desa Hadiluwih Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan ini.

Tari Bangau Sanggar Edi Peni Pacitan

"Karya ini lebih tua dari sanggar ini secara resmi.", ujar Bapak Edi Suwito.

Secara resmi, Sanggar Edi Peni lahir tahun 1994, sedangkan karya ini menjadi embrio lahirnya sanggar yang saat ini terus berusaha eksis dalam menjaga dan mengembangkan budaya Jawa. Bapak Edi Suwito menambahkan bahwa tarian ini menggunakan properti "ala kadarnya" karena memang sanggar belum resmi berdiri.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan jasa para pahlawannya. Demikian pula Sanggar Edi Peni senantiasa berupaya untuk menghargai sejarah yang ada. Sejarah dapat dijadikan sebagai pelecut semangat, sejarah bisa menjadi motivasi ketika konsistensi tak lagi naik meninggi.

Bangau yang suci dan penuh wibawa semoga terus dijaga agar niat menjaga budaya tetap suci tanpa dikotori iri dan dengki. Semoga dalam menggapai cita tetap dilakukan dengan cara yang penuh wibawa, bukan kepicikan semata. [PK]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar